Klasifikasi Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya

Klasifikasi Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya

(1) Pertanyaan faktual dan deskriptif


Berdasarkan sifat pertanyaan, pertanyaan yang diajukan dapat bersifat memerikan/mendeskripsikan, jenis pertanyaan yang diajukan menyatakan fakta atau meminta deskripsi. Contoh pertanyaan yang bersifat faktual adalah sebagai berikut.

Unsur apa yang paling banyak kelimpahannya di alam?
Gas apa dalam udara yang memiliki komposisi terbanyak?

Contoh pertanyaan deskriptif:
Bagaimana cara pembuatan pupuk?
Apakah perbedaan campuran dan senyawa?

(2) Pertanyaan yang bersifat membimbing


Pertanyaan yang diajukan guru, sering termasuk kategori bersifat membimbing, pertanyaan ini diajukan apabila guru ingin meminta siswa memberikan jawaban yang lebih jelas. Pertanyaan yang diajukan dapat digolongkan ke dalam pertanyaan meminta penjelasan, meningkatkan kesadaran kritis siswa, dan mengalihkan respon siswa. Contoh pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya sebagai berikut.

Klasifikasi Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya


Pertanyaan mencari penjelasan:

Apa sebenarnya yang kamu maksud dengan korosi?
Dapatkah kamu menjelaskan jawabanmu itu?
Dapatkah kamu mengubah kalimat pertanyaanmu?

Pertanyaan untuk meningkatkan kesadaran kritis siswa:
Apa alasanmu untuk berpikir demikian?
Apa sebabnya kamu menduga demikian?

Pertanyaan untuk mengalihkan respon:
Apakah kegunaan logam aluminium, Ani?
Rini, setujukah kamu dengan jawaban Ani? Tati, dapatkah kamu menambahkan pada jawaban Ani?

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru di samping diklasifikasikan seperti yang telah dipaparkan di atas dapat juga diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yang digunakan pada waktu pembelajaran di kelas, yaitu , pertanyaan-pertanyaan:
(1) pendahuluan;
(2) pengembangan; dan
(3) rangkuman atau kesimpulan.

Pertanyaan pendahuluan diajukan guru pada awal pelajaran.

Pertanyaan ini diajukan kepada siswa untuk : (1) mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang telah dikuasai siswa tentang subjek bahasan yang akan diajarkan dan untuk menggunakan pengetahuan siswa sebagai batu loncatan untuk mengajarkan subjek bahasan kepada mereka ; (2) membimbing siswa untuk memikirkan apa yang ingin mereka pelajari; (3) memunculkan minat dan keingintahuan siswa sehingga perhatian siswa terfokus; (4) mengulang apa yang telah diajarkan untuk menyegarkan ingatan siswa.

Pertanyaan pengembangan diajukan guru dalam kegiatan pokok pembelajaran. Pertanyaan ini sangat krusial diajukan ketika guru mengajarkan subjek bahasan baru. Ada beberapa tipe pertanyaan pengembangan, yaitu: (1 pertanyaan jeda dan (2) pertanyaan bimbingan.

Pertanyaan jeda diajukan untuk menghentikan sementara penjelasan guru dan dirancang untuk membuat siswa aktif berpikir tentang apa yang telah dijelaskan guru. Sedangkan pertanyaan bimbingan diajukan guru untuk mengarahkan siswa, misalnya untuk melakukan pengamatan atau membaca suatu teks.