Fungsi dan Klasifikasi Pertanyaan Dalam Pembelajaran

Fungsi dan Klasifikasi Pertanyaan Dalam Pembelajaran - Mengajukan pertanyaan merupakan salah satu kompetensi komunikasi secara individu yang harus dikuasai, terutama dalam kompetensi keterampilan mendengarkan ( W.K. Hoy, 2011). Sedangkan menurut Kim dan Kelloy, (1987) , mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru. Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik mengajar.

Kita menggunakan pertanyaan selama pembelajaran antara lain untuk merangsang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek pemahaman siswa mengenai penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, dan mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran. Cara siswa menjawab atau jawaban yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru, apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis, atau evaluasi. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memahami fungsi dan klasifikasi pertanyaan terlebih dahulu yang akan diuraikan pada kegiatan belajar ini.
Fungsi dan Klasifikasi Pertanyaan Dalam Pembelajaran
Fungsi dan Klasifikasi Pertanyaan Dalam Pembelajaran

1) Fungsi Pertanyaan


Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
(a) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran;
(b) mengevaluasi persiapan siswa dan mengecek pemahaman siswa terhadap suatu tugas;
(c) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa;
(d) mereviu apa yang telah diajarkan;
(e) mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan;
(f) merangsang siswa mencari bahan untuk data,
(g) mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu (Carin dan Sund, 1971: ; Carin 1997: 97) .

Adapun Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo (1997: 13) menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah untuk membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan.

Dalam proses pembelajaran, di samping pertanyaan guru yang memegang peranan penting, juga harus diciptakan agar siswa dapat mengajukan pertanyaan. Untuk menciptakan suasana yang mendukung bagi siswa untuk bertanya, maka guru perlu membuat atau menciptakan kerangka pertanyaan. Tahap pertama dalam menciptakan kerangka pertanyaan adalah merangsang minat siswa dengan cara memberi siswa kesempatan untuk berhubungan langsung dengan benda-benda atau alatalat yang meransang rasa ingin tahu siswa.

Berdasarkan kontak dengan benda-benda, siswa dapat merespon pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Respon siswa dapat berupa penggunaan kata-kata untuk mendeskripsikan, menggambar atau membangun sesuatu, atau melakukan pengukuran, pertanyaan yang dapat diajukan termasuk ke dalam klasifikasi observasi.

Dengan demikian pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya tidak mengandalkan kemampuan verbal dalam bentuk pertanyaan lisan, namun harus didukung oleh situasi yang kondusif agar siswa termotivasi untuk menjawab maupun mengajukan pertanyaan. Situasi yang kondusif agar terjadi interaksi guru-siswa harus disiapkan guru, misalnya penyiapan alat peraga pembelajaran yang relevan dengan topik pelajaran dan sumber belajar (misalnya buku dan lembar kerja siswa).

2) Klasifikasi Pertanyaan


Pertanyaan yang diajukan oleh guru dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa gian, ada yang dapat diklasifikasikan ke dalam pertanyaan divergen (menyebar) dan konvergen (memusat) atau sering disebut juga pertanyaan terbuka dan tertutup. Klasifikasi lainnya adalah klasifikasi berdasarkan taksonomi Bloom dan keterampilan proses. Sedangkan Dahar mengelompokkan pertanyaan ke dalam jenis pertanyaan: (1) faktual dan deskriptif (untuk memerikan); (2) pertanyaan membimbing; dan (3) pertanyaan tingkat tinggi . Carin mengelompokkan pertanyaan ke dalam pertanyaan tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat tinggi.

a. Pertanyaan Konvergen dan Divergen


(1) Pertanyaan Konvergen


Pertanyaan konvergen disebut juga pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak menuntut siswa untuk memberikan jawaban lebih dari satu (banyak alternatif). Pertanyaan ini dapat diajukan langsung untuk menarik perhatian siswa pada suatu objek, mempertajan ingatan siswa dan membantu menilai siswa pada kemampuan mengingat atau mengamati.


Contoh pertanyaan konvergen

  • Zat apakah yang dimasukkan ke dalam tabung a dan b?
(tujuan: siswa mengamati zat yang dimasukkan ke dalam tb a dan b dan menyebutkan nama zat tersebut
  • Samakah zat yang yang dimasukkan ke dalam tabung a dan b?
  • Menurut mu, batu gamping pada bentuk apa yang lebih cepat reaksinya dengan larutan HCl

(2) Pertanyaan Divergen


Pertanyaan divergen atau pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang menuntut siswa untuk dapat memberikan jawaban yang terbuka (lebih dari satu jawaban). Pertanyaan divergen merangsang siswa untuk menjadi observer yang baik dan mengembangkan kemampuan mengorganisasi informasi/data dari peristiwa/objek yang dipresentasikan guru. Pertanyaan divergen dapat membimbing siswa mencari hubungan dan membuat hipotesis, serta menyimpulkan. Contoh pertanyaan divergen adalah seperti pada tabel 1.


b. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom


Anderson, et.all (2001) merevisi taksonomi tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Bloom (1956), yaitu sebagai berikut. sumber: http://www.odu.edu/educ/llschult/bloom_taxonomy.html


Berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan menurut Bloom, maka pertanyaan dapat diklasiikasikan berdasarkan domain proses kognitif, yaitu ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan menciptakan.

(1) Pertanyaan Ingatan (remembering)


Pertanyaan ingatan diajukan untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai fakta, kejadian, dan definisi. Guru mengajukan pertanyaan ingatan biasanya untuk mengetahui apakah siswa telah memperoleh sejumlah fakta yang dikehendaki atau tidak. Pertanyaan ingatan dapat berbentuk dua tipe, yaitu : (a) pertanyaan yang menuntut jawaban "ya atau tidak" dan (b) pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dengan hasil mengingat. Pertanyaan yang yang sering diajukan dalam jenis ini diawali dengan kata apa, siapa, dimana, bilamana (kapan), atau definisikan. Berikut ini contoh pertanyaan ingatan:

  • Apakah fungsi saklar pada rangkaian alat penguji elektrolit?
  • Apakah pengertian unsur?
  • Apakah lambang unsur hidrogen?

(2) Pertanyaan Pemahaman (understanding)


Pertanyaan pemahaman diajukan apabila guru meminta siswa untuk memahami sesuatu dengan cara mengorganisasikan informasi yang telah diperoleh, menyusun kembali kata-kata dengan menggunakan kalimat sendiri. Pertanyaan pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga tipe, yaitu:

  1. pertanyaan yang meminta siswa memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri, misalnya: jelaskan apa yang dimaksud dengan senyawa?;
  2. pertanyaan yang meminta siswa menyatakan ide pokok suatu hal dengan menggunakan kata-kata sendiri, misalnya: faktor-faktor apa yang harus diperhatikan ketika melakukan percobaan pengaruh konsentrasi larutan pada laju reaksi?
  3. pertanyaan yang meminta siswa untuk membandingkan atau membedakan, misalnya: bandingkan pada kondisi bagaimanakah perkaratan pada paku akan terjadi?

(3) Pertanyaan Aplikasi (applying)


Pertanyaan aplikasi diajukan apabila guru ingin meminta siswa untuk dapat menggunakan informasi atau konsep yang telah dimiliki untuk menjelaskan atau memecahkan masalah pada situasi baru. Contoh pertanyaan aplikasi, misalnya:
Bagaimana caranya mendapatkan garam bersih dari garam yang sudah bercampur dengan pasir?

(4) Pertanyaan Analisis (analysing)


Pertanyaan analisis diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menemukan jawaban dengan cara: (a) mengidentifikasi motif-motif masalah yang ditampilkan, (b) mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan, (c) menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi berdasarkan informasi yang ada.

Contoh pertanyaan analisis misalnya :

Untuk membuat adonan roti, juru masak mencampur tepung, air, garam dan ragi. Sesudah dicampur adonan disimpan didalam wadah selama beberapa jam untuk proses fermentasi. Selama fermentasi terjadi perubahan kimia pada adonan.Ragi merupakan jamur bersel satu yang membantu mengubah amilum dan gula dalam tepung menjadi karbón dioksida dan alkohol.

Fermentasi menyebabkan adonan roti mengembang. Mengapa adonan mengembang?

(5) Pertanyaan Evaluasi (evaluating)


Pertanyaan evaluasi diajukan apabila guru menghendaki siswa untuk dapat memberikan penilaian atau pendapat terhadap suatu isu yang ditampilkan. Pertanyaan evaluasi dapat diajukan untuk mengetahui kemampuan siswa merancang, mempertimbangkan, dan mengkritik.

Contoh pertanyaan yang bersifat evaluatif adalah sebagai berikut.
Dapatkah kamu memikirkan suatu cara untuk memecahkan masalah penjernihan air? (merancang)
Apakah kesimpulan yang diperoleh oleh kelompok temanmu didasarkan pada bukti-bukti yang benar?

Sekelompok peserta didik akan menguji sifat asam dan basa berbagai bahan yang ada dirumahnya. Mereka membuat dahulu indikator alam untuk mengujinya. Data yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.


Bahan indikator mana yang seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan yang ada dirumahnya itu?

(6) Pertanyaan Mencipta (creating)


Pertanyaan mencipta diajukan guru untuk mendorong kreativitas siswa. Pertanyaan ini diajukan jika guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam menggabungkan beberapa bagian ke dalam suatu bentuk yang utuh/sesuatu yang memiliki fungsi secara utuh atau menggorganisasikan bagian-bagian ke dalam suatu pola/struktur baru yang utuh. Pertanyaan mencipta dapat berupa suruhan membangun, merencanakan, memproduksi sesuatu. dan membangun hipotesis.

Contoh pertanyaan mencipta:

Jika disediakan alat bahan seperti berikut: cawan petri, air, agar-agar, paku, larutan indikator fenolftaein, dan indikator feroksil (larutan yang bersikan campuran K3[Fe(CN)6, NaCl, dan fenolftaein dengan larutan agar-agar dalam air sebagai pelarutnya).




Perhatikan gambar di atas! Apabila paku dimasukkan ke pada larutan agar-agar dalam cawan petri, apakah yang akan terjadi pada paku?. menurut mu mengapa hal itu dapat terjadi? dapatkah kalian merancang suatu percobaan menggunakan alat dan bahan tersebut? apakah yang akan kalian selidiki?

c. Pertanyaan Keterampilan Proses IPA


Pertanyaan-pertanyaan yang termasuk klasifikasi keterampilan proses IPA ditujukan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan konsep melalui proses IPA yang mencakup: mengamati, membedakan, mengklasifikasi, memprediksi, menafsirkan, menerapkan konsep, merumus-kan hipotesis, merencanakan penelitian, membuat model, berkomunikasi , dan menyimpulkan. (Carin, 1997: 105).

Pertanyaan mengamati diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menggunakan alat indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap) atau alat ukur (misalnya penggaris, neraca) untuk menyatakan sifat suatu objek. Pertanyaan mengklasifikasi dapat diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menunjukkan kemampuan membedakan, mengkontraskan dan mencari persamaan-persamaan dari suatu objek/peristiwa.

Pertanyaan memprediksi, diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat memberikan dugaan berdasarkan data /informasi yang diperolehnya atau menggunakan pola yang ditemukan dari hasil
pengamatan dan mengemukakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada kejadian atau peristiwa.
Pertanyaan menafsirkan diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menghubungkan hasil-hasil pengamatan dan menemukan suatu pola dalam suatu seri pengamatan. Pertanyaan penerapan konsep diajukan apabila guru menginginkan siswa untuk dapat menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Pertanyaan merumuskan hipotesis diajukan untuk melatih siswa agar mampu menghubungkan variabel-varibel. Pertanyaan merencanakan penelitian menuntut siswa untuk dapat menentukan alat, bahan, dan sumber yang digunakan dalam penelitian, menentukan variabel yang harus dibuat tetap dan yang dapat diubah-ubah, menentukan apa yang harus diamati, diukur, dan ditulis, menentukan cara dan langkah kerja, menentukan bagaimana hasil pengamatan untuk dibuat kesimpulan.

Pertanyaan komunikasi diajukan untuk meminta siswa agar dapat mendeskripsikan hasil pengamatan, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis, menggambarkan data dengan grafik, tabel, diagram dan cara membacanya.

Berikut ini contoh pertanyaan yang termasuk keterampilan proses IPA.

Tabel 2 Pertanyaan Klasifikasi Keterampilan Proses IPA
Pertanyaan Klasifikasi Keterampilan Proses IPA