Alat Pencatat Gempa (Seismograf & Seismogram) - Alat pencatat gempa disebut seismograf. Bahwa getaran gempa ada yang vertikal dan ada yang horisontal. Oleh karena itu, alat pencatat gempa juga ada dua macam, yaitu seismograf vertikal dan seismograf horisontal.
Seismograf horisontal terdiri atas massa stasioner yang digantung pada tiang dan dilengkapi dengan engsel di tempat massa itu digantungkan serta jarum di bagian bawahnya. Jika ada gempa, massa itu tetap diam (stasioner), sekalipun tiang silinder di bawahnya ikut bergetar dengan bumi. Akibatnya terdapat goresan pada silinder yang berbentuk garis patah yang dsebut dengan seismogram.
Seismograf vertikal terdiri dari massa stasioner yang digantungkan pada pegas, gunanya untuk menormalkan gravitasi bumi. Pada waktu getaran vertikal berlangsung, tempat massa itu digantung serta silinder alat pencatat ikut bergoyang, namun massa tetap stasioner, sehingga terdapat seismogram pada alat pencatat.
Untuk menghasilkan seismogram yang valid, pada stasion pencatat gempa biasanya dipasang dua buah seismograf horisontal, yaitu seismograf horisontal yang dipasang berarah utara-selatan dan yang dipasang berarah timur-barat, sehingga dari rasultan kedua seismogramnya dapat ditentukan arah episentrum gempanya. Dan dengan dilengkapi seismogram vertikal dapat diketahui letak episentrum gempanya.
Pada gempa yang dasyat, kadang seimograf tidak bisa menghasilkan seismogram, karena tangkai alat pencatat terpelanting keluar dari silinder pencatat. Sedangkan untuk bisa mendeteksi gempa yang lemah diperlukan seismograf yang lebih peka.
Seismograf horisontal terdiri atas massa stasioner yang digantung pada tiang dan dilengkapi dengan engsel di tempat massa itu digantungkan serta jarum di bagian bawahnya. Jika ada gempa, massa itu tetap diam (stasioner), sekalipun tiang silinder di bawahnya ikut bergetar dengan bumi. Akibatnya terdapat goresan pada silinder yang berbentuk garis patah yang dsebut dengan seismogram.
Seismograf vertikal terdiri dari massa stasioner yang digantungkan pada pegas, gunanya untuk menormalkan gravitasi bumi. Pada waktu getaran vertikal berlangsung, tempat massa itu digantung serta silinder alat pencatat ikut bergoyang, namun massa tetap stasioner, sehingga terdapat seismogram pada alat pencatat.
Untuk menghasilkan seismogram yang valid, pada stasion pencatat gempa biasanya dipasang dua buah seismograf horisontal, yaitu seismograf horisontal yang dipasang berarah utara-selatan dan yang dipasang berarah timur-barat, sehingga dari rasultan kedua seismogramnya dapat ditentukan arah episentrum gempanya. Dan dengan dilengkapi seismogram vertikal dapat diketahui letak episentrum gempanya.
Pada gempa yang dasyat, kadang seimograf tidak bisa menghasilkan seismogram, karena tangkai alat pencatat terpelanting keluar dari silinder pencatat. Sedangkan untuk bisa mendeteksi gempa yang lemah diperlukan seismograf yang lebih peka.