Zakat: Pengertian, Hukum dan Macamnya

PENGERTIAN ZAKAT


A. Arti Zakat


Menurut bahasa, kata “zakat” berar tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Dalam Al-Quran dan hadis disebutkan, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (QS. al-Baqarah[2]: 276); “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah[9]: 103); “Sedekah dak akan mengurangi harta” (HR. Tirmizi).

Menurut islah, dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu
dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu.
 Adapun kata infak dan sedekah, sebagian ahli fikih berpendapat bahwa infak adalah segala macam bentuk
penge luaran (pembelanjaan), baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun yang lainnya. Sementara kata sedekah adalah segala bentuk pembelanjaan (infak) di jalan Allah. Berbeda dengan zakat, sedekah dak dibatasi atau dak terikat dan dak memiliki batasan-batasan tertentu.

Sedekah, selain bisa dalam bentuk harta, dapat juga be rupa sumbangan tenaga atau pemikiran, dan bahkan
sekadar senyuman.

B. Penyebutan Zakat dalam Al-Quran


a. Zakat (QS. al-Baqarah[2]: 43).
b. Sedekah (QS. at-Taubah[9]: 104).
c. Hak (QS. al-An’âm[6]: 141).
d. Naah (QS. at-Taubah[9]: 34).
e. Al-‘Afwu (maaf) (QS. al-A’râf[7]: 199).

C. Hukum Zakat


Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi penegakan syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Allah swt berfirman, “Padahal mereka dak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. al-Bayyinah[98]: 5).

Rasulullah saw bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa dak ada tuhan kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; mendirikan salat; melaksanakan puasa (di bulan Ramadan); menunaikan zakat; dan berhaji ke Baitullah (bagi yang mampu)”  (HR. Muslim).

D. Zakat adalah Ibadah


Zakat termasuk dalam kategori ibadah wajib (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur berdasarkan
Al-Quran dan sunah. Selain itu, zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.

E. Macam-macam Zakat


a. Zakat nafs (jiwa), disebut juga zakat fitrah.
b. Zakat mâl (harta).
F. Syarat-syarat Wajib Zakat
a. Muslim.
b. Berakal.
c. Balig.
d. Memiliki harta sendiri dan sudah mencapai nisab.

Sumber: Dompet Dhuafa Republika