Jenis-Jenis Pengangguran

Jenis-Jenis Pengangguran


Pengangguran dapat dibagi-bagi menurut lama waktu kerja dan sebab-sebabnya. Kita dapat mengelompokkan pengangguran berdasarkan sudut pandang kita. Berikut ini diuraikan jenis-jenis pengangguran.

a. Menurut lama waktu bekerja, pengangguran dibedakan menjadi sebagai berikut.

1) Pengangguran terselubung (Disguised unemployment)
Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu, misalnya (1) orang kurang terampil dalam pekerjaannya karena pendidikannya rendah, (2) baru mulai bekerja atau kurang pengalaman dalam bekerja, (3) karena terpaksa maka seorang sarjana hukum harus bekerja sebagai nelayan meskipun sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya.

2) Pengangguran terbuka (Open unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Penyebabnya antara lain karena (1) tidak tersedianya lapangan kerja (2) lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya (3) tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas.

3) Setengah menganggur (Under unemployment)
Setengah pengangguran dapat dikelompokkan menjadi setengah pengangguran kentara (visible underemployment) yakni mereka yang bekerja kurang dari jam normal (kurang dari 35 jam/minggu). Petani-petani di Indonesia banyak yang termasuk sebagai setengah pengangguran kentara karena petani yang hanya memiliki lahan yang sempit biasanya bekerja kurang dari 35 jam/minggu dan setengah pengangguran tidak kentara (invisible underemployment) atau pengangguran terselubung (disguised unemployment) yaitu mereka yang produktivitas kerja rendah dan pendapatannya rendah.

b. Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.

  1. Pengangguran struktural
    Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian. Pada umumnya negara berupaya mengembangkan perekonomian dari pola agraris ke industri.
     
  2. Pengangguran friksional
    Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan oleh (1) kondisi geografis, (2) informasi yang tidak sempurna, dan (3) proses perekrutan yang lama.
     
  3. Pengangguran musiman
    Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian waktu/trend. Misalnya tukang membuat kopiah, pada saat bulan puasa dan menjelang hari Idul Fitri, pesanan akan produk kopiah meningkat tajam. Sedangkan masa sesudah bulan puasa permintaan produk kopiah kembali turun sehingga dia harus menganggur lagi.
     
  4. Pengangguran teknologi
    Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.
     
  5. Pengangguran konjungtur
    Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian). Misalnya: pada masa 1960 -1980 an titik berat pembangunan nasional Indonesia ditekankan pada bidang pertanian, sehingga insinyur-insinyur pertanian mudah mendapatkan pekerjaan. Pada masa setelah itu sesuai kebijakan pemerintah titik berat pembangunan bergeser ke bidang industri pengolahan dan manufaktur sehingga banyak insinyur-insinyur pertanian yang sulit mendapat pekerjaan/menganggur.
     
  6. Pengangguran yang disebabkan oleh isolasi geografis
    Pengangguran ini dialami oleh masyarakat yang terpencil dari pusat kegiatan ekonomi. Pengangguran seperti ini biasanya akan menimbulkan urbanisasi.