Masa Praaksara di Indonesia

Masa Praaksara di Indonesia

Bumi dengan berbagai bentuk permukaannya itu merupakan tempat tinggal manusia. Manusia telah menempati bumi ini sejak jutaan tahun yang lalu. Nah, bagaimanakah kehidupan manusia pada saat itu?

1. Apa itu masa praaksara?

Saat ini kamu telah mengenal tulisan. Kamu dapat mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu melalui tulisan. Namun, tahukah kamu bahwa ada suatu masa yang panjang di mana tulisan belum dikenal? Masa itulah yang dikenal sebagai masa praaksara. (pra = sebelum; aksara = huruf). Masa praaksara dikenal juga sebagai masa prasejarah. Manusia yang hidup pada masa ini dikenal sebagai manusia purba. Nah, bagaimana kita mengetahuai kehidupan pada masa praaksara?

Kita telah belajar bahwa pembentukan kulit bumi terjadi berulang-ulang. Akibatnya, terjadi lapisan-lapisan pada kulit bumi. Dalam lapisan-lapisan kulit bumi ini, terdapat sisa-sisa kehidupan. Sebagian dari sisa-sisa kehidupan itu telah berubah menjadi keras seperti batu karena proses kimia. Inilah yang dikenal sebagai fosil. Untuk mengetahui kehidupan masa lampau, fosil-fosil inilah yang menjadi petunjuk. Ada bermacam-macam jenis fosil. Ada fosil hewan, ada fosil tumbuhan, ada juga fosil berupa tulang kerangka manusia. Perhatikan beberapa bentuk fosil tengkorak manusia pada Gambar 1.22.
Gambar 1.22: Manusia purba dan fosilnya

Masa praaksara ini selalu menarik untuk dipelajari karena manusia selalu tertarik untuk mengetahui asal-usulnya. Ilmu yang menyelidiki segala hal ikhwal manusia pada masa lampau sebelum adanya sumber-sumber tulisan disebut ilmu prasejarah. Saat ini terdapat beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masa prasejarah. Misalnya, arkeologi ialah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala untuk menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau. Ahli arkeologi disebut arkeolog.

Selain fosil, keberadaan kehidupan di masa praaksara juga dapat diketahui dari artefak yang ditemukan. Artefak ialah benda-benda, seperti alat, perhiasan yang menunjukkan kecakapan kerja manusia terutama pada zaman dahulu yang ditemukan melalui penggalian arkeologi.

Catatan penting:
Ilmu-ilmu yang terkait dengan masa prasejarah ialah Arkeologi, Antropologi, Geologi, Paleontologi, dan Paleoantropologi.

2. Pengelompokan Masa Praaksara

Pengelompokan masa praaksara dapat dilakukan berdasarkan keadaan geologi dan perkembangan kebudayaannya.

a. Berdasarkan Keadaan Geologi

Karena panjangnya sejarah bumi, untuk memudahkan mempelajarinya, sejarah itu dibagi dalam masa-masa. Pembagian masa atau zaman itu didasarkan atas geologi. Menurut susunannya, lapisan bumi ini makin ke bawah makin tua, makin ke atas makin muda. Adapun pembagian masa praaksara adalah seperti berikut.

1) Arkaeozoikum
Inilah masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi. Pada masa yang berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu ini, keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan udara saat ini masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.

2) Palaeozoikum
Masa ini berlangsung 340 juta tahun yang lalu. Palaeozoikum disebut juga Zaman Primer. Pada masa ini, terjadi penurunan suhu bumi. Akibatnya, bumi lambat laun menjadi dingin. Sudah ada tanda-tanda kehidupan yang makin jelas, yakni munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri dan sejenis amfibi dan reptil.

3) Mesozoikum
Masa ini berlangsung 140 juta tahun yang lalu. Mesozoikum disebut juga Zaman Sekunder. Pada masa ini, kehidupan berkembang dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil makin banyak. Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya, seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus. Fosil reptil raksasa ini banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Fosil yang ditemukan antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus 30 meter. Pada masa ini, burung dan binatang menyusui sudah ada, namun masih rendah tingkatannya.

4) Kaenozoikum
Masa ini dikenal juga sebagai masa Neozoikum yang diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, keadaan bumi sudah mulai stabil. Kehidupan makin berkembang dan beraneka ragam.
Masa ini dibagi menjadi dua seperti berikut.
(1) Zaman Tersier. Pada masa ini, reptil raksasa lambat laun lenyap, binatang-binatang menyusui berkembang dengan baik, dan primat sudah ada. Monyet dan kera sudah ditemukan pada masa ini.
(2) Zaman Kuarter. Masa ini berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Tanda-tanda kehidupan manusia telah ditemukan pada masa ini. Masa ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:

• Pleistosen yang berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan manusia mulai ada dan terjadi perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Banyak air yang berubah menjadi es, terutama beberapa daratan yang berdekatan dengan Kutub Utara tertutup es. Di daerah yang
berjauhan dari Kutub, terjadi musim hujan.
• Holosen yang dimulai 20.000 tahun hingga dewasa ini. Pada masa ini, muncul manusia cerdas (homo sapiens) yang merupakan nenek moyang dari manusia modern.

b. Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan

Berdasarkan perkembangan kebudayaan dan peralatan yang digunakannya, masa praaksara dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

1) Masa Berburu dan Meramu
Pada masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup.

Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar. Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbi-umbian, daun-daunan, dan buah-buahan. Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum mengenal cara memasak makanan karena
mereka belum mengenal alat memasak seperti periuk belanga.

Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu pada waktu itu dibuat dari batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana. Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
(1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan
memecah tulang.
(2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau.
(3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil berburu.

2) Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan mengadakan persediaan makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran membuat wadah untuk menyimpan persediaan makanan tersebut.

Sistem kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan dan pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan cara berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam sederhana). Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing karena manusia pada masa itu sudah mampu memproduksi makanannya.

Masa bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar). Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan perhiasan dari batu dan kerang.

Pada masa bercocok tanam, manusia purba juga sudah mengenal atau menemukan api dan sudah mengembangkan alat transportasi air. Alat transportasi yang pertama digunakan adalah rakit.
Pada masa ini, kesenian pun mulai dikenal. Mereka mulai membuat kalung dari kulit kerang dan gelang dari batu-batu yang indah. Lukisan berwarna pun ditemukan di dalam gua-gua.

3) Masa Perundagian
Pada masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah mampu mengolah logam, terutama perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya dapat dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa perundagian. Masa perundagian merupakan masa perkembangan pesat dari berbagai kemahiran membuat alat.

Pada masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat perunggu. Alat-alat dari perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara, kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat dari besi yang dihasilkan antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca.